Abstrak
Penelitian ini membahas
tentang pentingnya Tata Kelola Teknologi Informasi, karena peningkatan peran Teknologi
Informasi. Untuk itulah diperlukan adanya tata kelola Teknologi Informasi yang
baik pada suatu perusahaan. COBIT framework menyediakan ukuran,
indikator, proses dan kumpulan praktik terbaik untuk membantu perusahaan
optimal dari pengelolaan Teknologi Informasi yang pantas bagi suatu organisasi.
Pendahuluan
Kemajuan solusi yang
nantinya akan didapatkan dari teknologi informasi dan juga pemanfaatannya terus
meningkat dari waktu ke waktu, kecepatan dan keakuratan informasi akan menjadi
tuntutan dalam menjalankan roda perekonomian baik oleh pelaku bisnisnya sendiri
maupun oleh masyarakat dan juga pemerintah. Pada saat ini sumber daya TI yang
dikelola dalam perusahaan yang dibutuhkan semakin banyak dan saat ini hampir
semua proses bisnis diperusahaan memerlukan TI sebagai pendukung, untuk mengoptimalkan teknologi informasi tersebut perlu ada pengawasan, pengauditan
dan perbaikan. Audit teknologi informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian
dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi
informasi dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit
internal, atau kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Framework tata
kelola TI Cobit 4.1 berorientasi pada bagaimana menghubungkan tujuan bisnis
dengan tujuan TI, menyediakan metric dan maturity model untuk
mengukur pencapaiannya, dan mengidentifikasi tanggung jawab terkait bisnis dan
pemilik proses TI.
Research Paper
Amnah,
(2012), melakukan audit sistem informasi pada perusahaan Dagang Aneka Gemilang yang merupakan
jenis perusahaan dagang bergerak dibidang
perdagangan, khususnya kebutuhan sarana pembelajaran dari tingkat sekolah dasar
sampai perguruan tinggi. Dalam penelitiannya ini menggunakan metode
penelitian perencanaan (planning), pemeriksaan lapangan (fieldwork) dan
pelaporan (reporting). Tujuannya yaitu untuk mengetahui tingkat keselarasan
atara tujuan TI dengan tujuan perusahaan. Masalah yang ada dalam perusahaan
dagang aneka gemilang ini yaitu tidak adanya aktifitas pendukung yan terkait
dengan administrasi, keuangan, SDM, serta tidak adanya evaluasi kinerja pada
perusahaan dagang aneka gemilang ini. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut yaitu dengan menggunakan framework COBIT 4.1 untuk audit
sistem informasi. Tahapan yang dilakuan yaitu dengan pengumpulan data-data
melalui kuisioner. Hasil yang diperoleh proses PO1, proses
PO1, DS1, dan ME3 pada domain Ensure Compliance With External Requirement yang
diberikan oleh Perusahaan Dagang Aneka Gemilang secara umum berada pada tingkat
kematangan Defined Process, yaitu terdapat bukti bahwa perusahaan mengetahui
adanya permasalahan yang harus diatasi, dan telah diproses menggunakan metode
yang telah Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Amnah 134 Informatics
and Business Institute Darmajaya distandarkan dalam penyelesaiannya.
Nugraha, Asep, metode yang
digunakan dalam melakukan penelitian audit sistem informasi pada pemerintahan
daerah kabupaten Garut yaitu dengan interview, kuisioner, data sekunder.
Tujuannya untuk mengetahui tingkat kematangan tata kelola e-government pemda
kabupaten Garut yang mengacu kepada standard framework COBIT, memberikan rekomendasi
perbaikan untuk meningkatkan kematangan tata kelola E-goverenment. Masalah yang
ada yaitu penerapan IT di pemda kabupaten Garut tidak terarah dan tidak
memiliki strategi, master plan IT tidak sepenuhnya dijalankan panduan dalam
pengembangan IT. Solusi yang diberikan yaitu dengan menggunakan framework COBIT
4.1 untuk membuat keputusan-keputusan apa yang harus dibuat untuk memastikan
efektifitas manajemen dan penggunaan IT. Tahapan yang dilakukan membuat
maturity modelnya, membuat rancangan analisis data, pemilihan responden. Hasil
yang didapatkan assessment tata kelola e-government pemda kabupaten Garut
tingakat kematangannya tidak mencukupi.
Modissa, Shelvi, metode
yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif, pengumpulan data.
Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk membantu perusahaan dalam
mengembangkan pengendalian terhadap manajemen TI dan pengelolaan TI dalam
perusahaan. Masalah dalam penelitian ini yaitu perusahaan belum menerapkan tata
kelola TI yang baik. Solusi yang dilakukan untuk permasalahan yaitu dengan
menggunakan pendekatan framework COBIT 4.1 untuk membantu perusahaan dalam
mengoptimalkan pengelolaan TI. Tahapan yang dilakukan mengidentifikasi IT
goals, business goals, IT process, control objectives, maturity level. Hasil
yang didapatkan berdasarkan analisis yaitu tingkat kematangan proses TI secara
keseluruhan berada pada skala nilai yang cukup baik.
Apri, Bagus. S, metode yang
dilakukan yaitu metode pengumpulan data seperti, observasi, studi pustaka,
wawancara, kuisioner. Tujuan penelitian dapat melaksanakan dokumen tata laksana
manajemen insiden, semua pegawai dalam perusahaan dapat mengetahui fungsi dan
tanggung jawabnya serta juga langkah-langkah yang harus diambilnya dalam
penanganan suatu insiden. Masalah yang ada yaitu penanganan insiden masih
kurang baik, ketergantungan terhadap staff tertentu. Solusi audit framework tata
kelola TI yang dipilih adalah Cobit 4.1. COBIT berorientasi pada bagaimana
menghubungkan tujuan bisnis dengan tujuan TI, menyediakan metric dan maturity
model untuk mengukur pencapaiannya, dan mengidentifikasi tanggung jawab
terkait bisnis dan pemilik proses TI. Tahapan audit yang dilakukan analisis
kondisi eksisting, penentuan tingkat resiko, pelaksanaan audit SI/TI, penentuan
rekomendasi. Hasilnya Pengawasan dan kinerja TI serta penyedian terhadap tata
kelola TI berada pada level 4 yang berarti kematangan yang dimiliki perusahaan
telah bersifat Managed and Measurable.
Eka, R.S.R, dkk, (2011),
metode penelitian yang digunakan melalui studi pustaka dan identifikasi
pengelolaan. Tujuan mempelajari pengelolaan TI sesuai dengan Standar COBIT,
membangun aplikasi yang mengimplementasikannya dan dapat menilai tingkat
kematangan tata kelola TI. Permasalahannya kebutuhan untuk melakukan penilaian
terhadap tingkat kematangan proses TI yang ada. Solusi yang diambil yaitu
dengan membangun suatu sistem aplikasi penilaian kematangan tata kelola TI
dengan COBIT framework 4.1. tahapan yang dilakukan yaitu perancangan sistem,
melakukan implementasi, pengujian, analisa. Hasilnya COBIT merupakan sebuah
standar Tata Kelola TI (IT Governance) yang bersifat generik sehingga
pengembangannya dapat berbeda-beda untuk setiap organisasi tergantung kebutuhan
organisasi tersebut, proses survey kurang lengkap sehingga model Tata Kelola TI
yang dihasilkan masih bersifat global dan kurang spesifik.
Saran :
1. Tambahkan domain-domain yang dinilai sehingga hasilnya akan
menjadi lebih baik dari saat ini.
2. Untuk dapat melakukan tata kelola
e-goverenment dengan efektif diperlukan komitmen yang kuat dari pimpinan.
3.
Menentukan QA agar mutu dan integritas produk TI dapat lebih terjamin.
4.
Perusahaan menggunakan pedoman tata kelola TI yang baik untuk dijadikan acuan
tetap dan untuk melaksanakan pengukuran kinerja TI.
5. Mempersiapkan SDM yang memadai
Daftar Pustaka
Amnah, 2012, “Audit Sistem
Informasi Pada Perusahaan Dagang Aneka Gemilang Bandar Lampung Menggunakan Framework
Cobit 4.1”, Vol. 12, No. 2, Desember 2012, Bandar Lampung.
Nugraha, Asep, “Audit tata
kelola E-government di pemerintah daerah kabupaten Garut menggunakan framework
COBIT 4.1”
Medissa, Shelvi, “Penerapan
Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Menggunakan Cobit Framework 4.1 (Studi
Kasus Pada The
Arista Hotel Palembang)”
Apri, Bagus. S, “Audit Tata
Kelola Teknologi Informasi Menggunakan COBIT 4.1 Pada PTPN VII Unit Usaha
Betung”
Eka, R.S.R, dkk, 2011, “Aplikasi
Tata Kelola Dan Audit Sistem Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Domain
Po Dan Ai”, 2 Februari 2011, Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar